Segala Sesuatu Tepat Indah Pada WAKTUNYA

Sabtu, 25 Agustus 2007

Program Laptop 100 Dolar



‘One Laptop per Child’ satu laptop per anak, karena harga nya murah….wuuiiih… !!! sangat-sangat menggiurkan.
Di Indonesia, mungkinkah?? Seberapa besar setiap anak di Indonesia membutuhkan laptop?? dan seberapa persen hal itu akan memperbaiki kualitas SDM dan pendidikan di Indonesia???

“Gundulmu” emange harga laptop murah po?? dasar gembul edan……..!!!
“ Bayar sekolah anak aja pas-pasan kok malah beli laptop, yo wes pilih salah satu wae, sekolah ato laptop?? Hikss ……………….!!!! Mampus ra koe ???!!!!

Mungkin akan banyak pendapat dan reaksi yang didapat nantinya jika kita menceritakan dan tanyakan hal ini dinegara indonesia yang sedang berkembang ini. Tapi apa salahnya bila kita tau sedikit tentang apa itu OLPC, dan hal apa yang dapat mewujudkan OLPC ini dapat terwujud di indonesia.
‘ One Laptop per Child ’ ini adalah merupakan program atau proyek untuk menjembatani jurang digitalisasi antara Negara maju dengan negara yang sedang berkembang seperti Indonesia atau negara-negara berkembang lainya. Ide ini dikembangkan oleh asosiasi sebuah lembaga nonprovit yang dinamakan One Laptop Per Child (OLPC) dibawah pimpinan Nicholas Negroponte yang merupakan seorang ahli komputer dan sekaligus pendiri Masachusetts Institute of Technology’s, yang juga sekaligus mendesain, merancang dan mendistribusikan laptop beserta software-nya. Salah satu rogramnya adalah “laptop 100 dollar” yang diperuntukkan bagi Negara-negara yang sendang berkembang.
Belakangan ini harga yang dipatok pun tidak begitu besar yaitu sekitar 135-175 dollar AS, harga ini pada 2008 masih akan ditekan hingga mencapai 100 dollar AS. Laptop murah ini dirancang dan didesain untuk anak-anak SD dan SMP jadi tidak untuk umum, model dan warnanya pun disesuaikan dan dibikin sesuai dengan karakter anak-anak. Lebih lengkap coba baca di http://www.olpc.org/ dan http://www.olpcnews.com/. Sudah banyak Negara-negara yang sedang berkembang telah memesan OLPC, tapi sayang Indonesia belum terlihat pada daftar Negara yang ikut memesan-nya.

Kembali kepada permasalahan diatas, bagi Indonesia atau rakyat kita, mungkinkah dan seperti apa jadinya bagi anak-anak kita atau bangsa kita??
Satu-satunya cara hanya lewat pemerintah, dengan mendorong pemerintah Indonesia ikut menjadi salah satu Negara pemesan. Bagaimana cara-nya, mungkin anda lebih tau dari saya….!!!!!
Dampak dari program ini jika direalisasikan di Indonesia dengan semakin banyaknya setiap anak diindonesia memiliki laptop, akan menjadikan sebagian besar anak Indonesia mempunyai kebiasaan baru, baik dalam belajar, bermain, berkarya dan memacu daya kreatifitas anak itu sendiri, sehingga meningkatkan daya saing anak-anak Indonesia dengan anak-anak dari Negara maju lainnya. Coba kita bayangkan jika kemerataan kepemilikan laptop ini mencapai daerah-daerah pelosok desa, apa yang terjadi ???
BLAARR…………….RRRrrrrrr!!!!!!!
Dalam kurun waktu yang singkat dan dibarengi dengan pengembangan jaringan untuk akses internet diIndonesia , maka pola pembelajaran / pendidikan diindonesia akan berubah drastis, dan tingkat persaingan / kompetisi untuk kualitas anak-anak dalam negeri sendiri akan semakin besar. Mari kita dorong pemerintah untuk mewujudkan impian setia anak diindonesia???

Mungkin hal diatas jika kita kembali melakukan koreksi dan mengaca dicermin dan melihat keadaan bangsa ini sekarang, itu merupakan sebuah mimpi. Tapi mari kita berpikir dari sudut pandang lain, baik itu untuk mengatasi masalah ekonomi maupun pendidikan diindonesia, selama Negara ini tidak berani melakukan terobosan dengan proporsi yang besar untuk kualitas anak-anaknya, khususnya masalah kesejahteraan maupun pendidikan yang baik diindonesia tidak akan terpecahkan. MERDEKA

Tidak ada komentar: